Like Yeah

UPDATE Cara Mendownload File Cara nya Cukup mudah yaitu klik tombol Skip Ad / Lewati dan Tunggu 5 Detik .
UPDATE How To Download File His manner was easy enough that click Skip Ad button / Skip and Wait 5 Seconds .
PENTING ! KILK TOMBOL LIKE DAN SUBCRIBE MY BLOOGER DAN FOLLOW MY FACEBOOK AND INSTAGRAM . TERMIAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOGGER KECIL INI �� .
IMPORTANT! CLICK LIKE AND SUBSCRIBE MY BLOG AND FOLLOW MY FACEBOOK AND Instagram. THANK YOU FOR VISITING THIS LITTLE BLOGGER �� .
Please help me weeks to promote the blogger page to purchase a .com domain please click on the button below to donate to build a mini website thank you for your attention may god bless you. amen

Qualcomm vs MediaTek semakin seru dengan teknologi tidak berbeda.

Keduanya produsen chip mobile terus menampilkan procesor baru 
Tahun 2014 Mediatek menampilkan procesor mobile MT 6595 dengan disain Arm Cortex A17 Octa Core , dan MT 6732 dari disain Cortex A53 Quadcore. Kuartal 1 tahun ini Mediatek sudah memiliki roadmap MT 6591 dengan 6 core, dilanjutkan Mediatek baru menyiapkan versi 64bit Octo core MT 6752 dengan Arm Cortex A53 dengan arsitek yang sama di Qualcomm Snapdragon 600. 
Tahun 2015 MediaTek MT6795 dengan True 8 core.

Qualcomm menampilkan 2 procesor 64 bit Snapdragon 600. Cortex A53 quad core MSM8936 dan Octo core MSM8939. Paling baru dengan Snapdragon 810 untuk 64bit dan teknologi video 4K.

Qualcomm akan mengunakan proses 28nm LP untuk memproduksi procesor mereka. Biaya produksinya lebih murah.
Mediatek akan mengunakan proses produksi HKMG untuk performa.

Apa perbedaan diantara procesor tersebut dan hubungannya dengan kata ARM
Yang perlu diketahui dengan produk procesor dan disain procesor
  • Kembali ke rancangan procesor mengunakan disain chip berbasis ARM.
  • ARM adalah teknologi arsitek procesor. Dan perusahaan ARM bukan pabrik procesor, hanya sebagai disainer chip.
  • Mereka merancang alur procesor, membuat sampel dan menguji. Nantinya gambar rancangan procesor ARM dibuat oleh pabrik procesor seperti Mediatek, Qualcomm atau Samsung dan lainnya.
  • Masing masing pabrik mengembangkan model dan disain lanjutan dari ARM. Misalnya dibuat dengan teknologi baru seperti kerapatan procesor dalam hitungan nm.  Untuk rancangannya sama, tapi bentuk chip dan kecepatannya belum tentu sama. Masing masing pabrik harus menguji sendiri procesor yang mereka buat.
Beberapa contoh disain pasar procesor yang di produksi sendiri, diproduksi oleh pabrik lain, dijual atau diberikan lisensi ke perusahaan lain.
  • Intel, disainer chip procesor, membuat procesor sendiri, dan memasarkan sendiri. Sebagian seperti chipset dijual untuk dipakai pabrik lain untuk dipakai pada motherboard notebook dan computer.
  • AMD, disainer chip procesor dan GPU, seluruh procesor dan GPU di produksi dari pabrik lain, hasil produknya dijual sendiri chip seperti procesor, beberapa produk seperti VGA di kemas oleh pabrik lain dan AMD hanya menjual chip GPU.
  • Nvidia, disainer chip procesor GPU, chip seluruhnya diproduksi oleh pabrik lain, hasil produksinya dijual kembali ke perusahaan lain, dan dikemas dalam bentuk VGA oleh pabrik lain.
  • ARM sebagai disainer chip, memberikan lisensi ke pabrik lain dan chip diproduksi oleh pabrik chip  Mediatek, Qualcomm, Samsung, atau LG. Tapi chip dijual kembali ke produsen smartphone / tablet atau dipakai sendiri menjadi produk Samsung atau LG smartphone.

Apakah Mediatek selalu kalah dengan Qualcomm Snapdragon
Informasi bulan Februari 2015, dari Geekbench bocor. Chip Mediatek MT6795 dengan kinerja Full Core memiliki score 4536.  
Dibanding dengan Snapdragon 810 mendapatkan score 4345 atau dibawah kemampuan Mediatek. 
Perbedaan lain di Single Core, Mediatek lebih rendah dengan score 885 dan Qualcomm Snapdragon 810 lebih tinggi 1144. Kedua chip mengunakan teknologi Octa Core 64bit.
Untuk Full Core 8 bit Mediatek saat ini lebih tinggi, tapi chip MT6795 belum tampil dipasaran. Snapdragon 810 sudah tersedia, setidaknya digunakan oleh LG.


Test score Mediatek vs Snapdragon Februari 2015 

Mengapa Mediatek kadang agak terlambat merilis procesor baru mereka untuk diproduksi
Mungkin strategi Mediatek, sementara produsen lain menawarkan teknologi LTE sejak tahun 2014 lalu. Mediatek selalu terlambat menawarkan teknologi baru seperti jaringan LTE. Qualcomm lebih siap untuk jaringan LTE di negara Eropa, Amerika dan negara maju di Asia. Tetapi kalangan analis mengatakan teknologi Mediatek hanya menunggu waktu untuk mengejar teknologi Qualcomm. Mediatek lebih memilih pasar kelas menengah ke bawah, dimana pasar belum memerlukan teknologi terbaru tapi membutuhkan procesor murah.

Baik Mediatek dan Qualcomm memiliki roadmap berbeda. Kedua perusahaan terlihat unik, karena memperhitungan beberapa variabel dari kebutuhan pasar termasuk produsen smartphone yang mengikuti aturan pemerintah di China. Awalnya Mediatek tetap bermain dipasar low dan kelas menengah. Karena smartphone dengan harga terjangkau  lebih banyak dibutuhkan masyarakat. Teknologi Mediatek selalu mundur satu langkah, karena ingin menawarkan produk lebih murah khususnya smartphone kelas menengah kebawah (setidaknya sampai tahun 2015 ini)

Qualcomm mengejar teknologi terbaru seperti jaringan LTE, video recordig 4K dan sensor camera lebih besar, segera disiapkan oleh Qualcomm. Teknologi terbaru seperti Codec H.265, 4G LTE, kemampuan recording 4K dan sensor MegaPixel dapat ditangani oleh chip Qualcomm terbaru. Hanya teknologi baru seperti ini pasti mahal, dan hanya menarik produsen smartphone papan atas.

Hari ini Qualcomm mengumumkan chip 64 bit sudah diproduksi pada merek smarpthone A, beberapa bulan kemudian Mediatek akan menawarkan teknologi yang sama tapi tetap dipertahankan murah meriah.

Yang penting bagi pembeli smartphone adalah harga. Persaingan smartphone kelas menengah dan atas akan semakin tajam. Sementara Qualcomm masih menguasai perangkat di pasar high end. Secanggih apapun sebuah smartphone, fungsinya tetap sama. Baterai tetap menjadi kendala walau aplikasi di smartphone sudah baik. Khususnya multitasking dan foto membutuhkan kinerja procesor lebih baik. Kecuali kebutuhan teknologi baru, camera yang lebih tajam (dalam ukura megapixel), atau camera video recording dan dukungan jarigan LTE (terakhir Gen6).

Tapi apakah kebutuhan tersebut harus dibayar mahal oleh mereka yang menginginkan smartphone high end. Sepertinya teknologi smartphone terkait dengan tren. Seperti tren Selfie dengan camera, kecepatan upload di sosial media. Mengapa penguna smartphone tidak mau mengunakan camera biasa, alasannya sudah pasti "kurang praktis". Hanya kata praktis itu memang mahal. Tanpa terasa membeli smartphone 6 sampai 8 juta sudah mencapai biaya camera pocket kelas high end.

Bukan berarti harga smartphone mahal akan menutupi semua kebutuhan kita. Misalnya hanya kebutuhan internet dari WIFI dan telepon dual GSM, tentu tidak membutuhkan jaringan LTE, tapi WIFI yang lebih diutamakan dan smartphone murah. Tapi kebutuhan foto diatas 13Mpix atau smartphone yang mampu merekam resolusi tinggi 4K, tidak ada pilihan karena teknologi tersebut masuk kelas premium dari Snapdragon 805 dan 810 (2015)
Bila anda tidak peduli dengan gengsi, fungsi dasar pada smartphone sudah terpenuhi di smartphone murah. Tapi fitur lain yang lebih canggih hanya ada di smartphone premium.

Sejauh ini  tidak ada yang rugi dengan teknologi smartphone. Siapa yang diuntungkan, tentunya pembeli. Karena semakin banyak pilihan dari jenis procesor dan smartphone. Dan jangan lupa bahwa produsen CPU smartphone bukan di dominasi kedua merek itu saja. Masih ada produsen procesor Samsung Exynos, Intel, Marvell dan lainnya.

Pembeli perangkat harus jeli apa yang ditawarkan oleh produsen smartphone. 
  • Lihat jenis procesor, apakah yang bisa dilakukan. Misalnya Mediatek MT6752 memiliki teknologi 8 core dengan arsitek ARM Cortex A53.
  • Sudah mendukung teknologi video H.265 terbaru atau hanya H.264 recording video.
  • Perhatikan teknologi procesor MT6752 seperti kemampuan mengakses camera sampai 16 Megapixel dan jaringan 4G.
  • Apakah mendukung 3G atau 4G LTE dan lihat standar Category  LTE  (Cat x)
  • Dukungan satelit navigasi dari GPS, Glonass atau mungkin saja satelit Baidu dari China.
Hal seperti diatas perlu dipelajar lebih lanjut.

Procesor Mediatek MT6573 True 8 Core. Memiliki kemampuan video Full HD 60 fps, dan mendukung video H.265. Kemampuan untuk camera 16Mpix. Akan dipakai pada tahun 2015 bagi smartphone kelas menengah.

Qualcomm memiliki seri 400, 600 dan 800. Masing masing berbeda kemampuan. Qualcomm Snapdragon seri S800 fitur resolusi 4K video dan masuk di kelas high end procesor. Sedangkan Snapdragon seri 600 hanya dibatasi sampai 2K. 
Tetapi spesifikasi seri 600 dan 800 memiliki kemampuan berbeda berdasarkan nomor procesor. 
Tahun 2015 Qualcomm menyiapkan Snapdragon 810 (8994) dengan teknologi 64bit, tapi ada satu model lagi menyusul diperkenalkan Snapdragon 808 pada pertengahan 2015
Sedangkan model Snapdragon 801 yang dibuat tahun 2014 masih mengunakan 32bit.

Di model Snapdragon 610 dengan 4 core mendukung H.265 video, model terbaru dengan Snapdragon 615 mengunakan 8 core. Walau secara spesifikasi keduanya sama dengan dukungan layar WQXGA 2560x1600, jaringan 4G LTE. Tapi dirancang keduanya mengunakan teknologi 32bit

Samsung Exynos 5 memiliki 3 model, dengan 4 core di Galaxy S5, 6 core di Galaxy Note 3 dan Galaxy K Zoom dan 8 core di Galaxy Alpha serta digunakan oleh Meizu MX4 Pro. Setahun berlalu, 2015 akan ditampilkan procesor baru dari Samsung Exynos 7.

Ini yang dilupakan oleh pembeli. Apakah mereka membaca spesifikasi sebuah produk. Bila melihat procesor Qualcomm, model procesor apa yang dipakai. Bila menyebut Mediatek, model procesor apa yang dipakai. Setiap model procesor smartphone dibuat untuk kebutuhan dan teknologi terbaru. Hari ini sebuah produk terlihat paling canggih dikelas High End,  satu tahun teknologi procesor sudah turun satu tingkat di kelas Mid-range. Tahun berikutnya akan turun lagi satu tingkat menjadi Low End. Berapa biaya smartphone tersebut ketika dibeli, bandingkan setelah 2 tahun kemudian.
Hari ini teman anda mengatakan, "canggih handphonenya", tahun depan tidak ada yang menanyakan perkataan yang sama.

Setiap model procesor memiliki batas maksimum 
Setiap tahun tampil tren baru, seperti Selfie maka banyak yang membutuhkan camera. Video recording teknologi baru H.265 dengan warna lebih baik karena kebutuhan rekaman video lebih kecil. Teknologi video 4K yang lebih tajam karena munculnya teknologi TV 4K termasuk layar di smartphone harus dibuat lebih tajam setara 4K atau 2K. Jaringan internet teknologi baru dengan 4G LTE yang konon lebih cepat.

Jumlah pixel sensor maksimum dari camera di smartphone, video recording , generasi codec video H.264 atau codec H.265 (terbaru), apakah memerlukan jaringan 4G LTE dengan Gen (generasi), atau jumlah pixel dari resolusi display smartphone maksimum seperti HD 720pixel, Full HD 1080pixel atau UHD 2160 pixel. Hal seperti ini mengharuskan procesor mampu menangani perangkat seperti camera, jaringan telekom dan kompresing video.

Sehingga setiap merek smartphone mengeluarkan satu model smartphone. Artinya ada sesuatu yang berbeda dibanding dengan model sebelumnya. Biasanya  pembaharuan dari procesor smartphone yang dipakai untuk menyesuaikan perkembangan dari OS Android dan kemampuan hardware yang mengikuti kemampuan procesor.

Sementara pabrik smartphone mengunakan procesor Qualcomm paling canggih dipastikan tampil di smartphone model High End dan harga premium. Sedangkan produsen smartphone dengan Mediatek umumnya mengeluarkan model yang sederhana dengan harga murah.  Tinggal memperbaharui perangkat yang dipakai dengan kemampuan procesor sendiri dan menghitung kembali berapa biaya perubahan komponen yang dipakai.

Bila membeli smartphone model high end yang harganya selangit, dalam 2 tahun perangkat yang baru saat ini akan usang.
Bila tidak memerlukan rincian diatas, tidak masalah. Tinggal dilihat kembali harga yang cocok dengan kantong sesuai perangkat yang dibutuhkan. Toh 2 tahun lagi smartphone akan berganti teknologi dan semakin murah. Beli saja yang lebih baru.

April 2015
Industri smartphone di China dikabarkan akan mengeluarkan smartphone dengan procesor Qualcomm yang lebih bertenaga. Alasannya dalam perbandingan kinerja, Qualcomm lebih maju. Produsen lebih memilih procesor Qualcomm untuk smartphone high end. Tetapi tetap mengunakan MediaTek untuk smartphone murah dan kelas menengah. Setidaknya informasi tersebut yang didapat pada tahun 2015. 

Beda 4 core vs 8 core procesor smartphone
Membeli smartphone, memiliki procesor lebih hemat power denga Quad Core. Apakah lebih baik dari Octa Core. Ada anggapan bila smartphone dengan procesor lebih sedikit akan lebih hemat power. Misalnya memiliki 4 core akan lebih hemat dibanding 8 core. Tidak juga.

Mengunakan sensor camera digital, lebih besar megapixel akan lebih tajam. Tapi tidak mempengaruhi kualitas gambar, khususnya mengunakan lensa standar hasilnya mungkin tidak berbeda. Apakah procesor lebih sedikit tidak berbeda dengan procesor lebih banyak.

Menghitungnya seperti ini. Bila memiliki 8 juru masak untuk menyajikan masakan, tentu ada yang harus diatur untuk memaksimalkan kinerja di dapur agar lebih efisien. Demikian juga procesor smartphone antara 8 dan 4 core memiliki perbedaan.

Aplikasi game akan bekerja lebih baik dengan banyak procesor. Tapi tidak terjadi di semua game. Bahkan pada aplikasi belum tentu 8 core lebih cepat dibanding 4 core. Aplikasi smartphone rata rata masih bekerja dengan single core, dan paling banyak dual core.

Perbedaan antara ARM dan Intel, keduanya memiliki ide sendiri untuk merancang kerja procesor. Sementara pabrikan Samsung, Nvidia, Mediatek mengunakan referensi dari ARM tapi tidak membuat procesor sendiri. Intel membangun sendiri walau tetap berdasarkan arsitektur ARM.

ARM merancang ide dari big.Little untuk kinerja core procesor. Dimana chip dipecah menjadi dua bagian dengan kombinasi 4 core dan 4 core lain. Satu set procesor 4 core bekerja maksimum, 4 core lainnya bekerja untuk efisiensi agar kinerja yang kecil ditangani oleh bagian lebih hemat power ini.
Apakah kedua bagian tersebut bekerja secara terpisah atau seluruhnya bekerja bersamaan. Teorinya yah, tapi pada prakteknya jarang terjadi.
Karena big.LITTLE procesor dengan 8 core untuk pemakaian power lebih efisien dan bukan untuk performa.

Octa Core artinya 8 core. Tetapi 8 core tidak berjalan bersamaan. Dan sebuah aplikasi tidak membutuhkan pengolahan sebanyak 8 core secara bersamaan. Tapi penguna harus mengerti dari rancangan keluarga procesor ARM. Misalnya tipe Cortex A dibuat dalam beberapa model, dari A72, A57, A53, A17, A15, A9, A7, A5. Apakah anda membaca tentang teknologi procesor tersebut. Atau membeli saja smartphone paling canggih untuk mendapatkan Octa Core.

Mediatek MT6792 pertama diperkenalkan tahun 2013. Procesor ini masih populer digunakan untuk smartphone Android budget. MT6792 memilik 8 core ARM Cortex A7 dan bekerja bersamaan dengan kecepatan 1,7 sampai 2Ghz.
Nvidia Tegra 4 diperkenalkan tahun 2013 adalah procesor quad core. Berbasis ARM15, performa lebih baik dibanding MT6592. Tentu saja hasilnya hanya pada test benchmark.

Untuk aplikasi yang memanfaatkan jumlah core procesor
  • Gmail aplikasi terbagi rata dari 2-4 core. Tetapi hanya memanfaatkan 50% dari masing masing core. Bila smartphone memiliki 4 atau 8 core, pemakaian procesor lebih rendah lagi dan kurang dari 35%.
  • Youtube. dengan smartphone dual core hanya mencapai 50%. Smartphone 8 core akan dipakai 4 core dan sesekali naik di sampai 6 core dan turun ke 3 core. Pemanfaatan rata rata hanya 30%.
  • Game Riptide GP. Dengan 4 core, hanya mengunakan 2 core, dan sedikit mengunakan 2 core lainnya. Tetapi di procesor 8 core, lebih banyak mengunakan bagian besar pada core 6 dan 7. Namun pekerjaan sebagian besar ditangani sampai 3 core.
  • Game Templerun 2.Pada smartphone 8 core, mencapai core 4 disusul core ke 5 dan konsisten sampai beban puncak mencapai core ke 7.
Procesor smartphone menangani dengan cara berbeda.
Core pada procesor smartphone menangani dengan cara berbeda. Misalnya Qualcomm 801 memanfaatkan 2 core bekerja secara merata, sedangkan  2 core hanya kadang saja aktif. MediaTek dengan procesor Quad core mengaktifkan kinerja procesor seluruhnya.
Arsitek procesor sangat komplek. Pembeli seharunya mengetahui apa yang mereka butuhkan. Seperti proses pembuat chip apakah lebih hemat power. Hal lain, bila smartphone menyebut memiliki 8 core, sebenarnya tidak 8 core. Bisa saja procesor 8 core hanya bekerja 4 core ke 4 core. Ketika aplikasi ringan akan ditangani oleh 4 core yang lebih kecil dan hemat power. Ketika aplikasi membutuhkan kinerja smartphone, maka 4 core paling kuat akan bekerja.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini dan tentu saja gratis, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Yoko Cyber Pekalongan ( Felix Liem ) - INFO BISNIS ONLINE TERPERCAYA FREE DOWNLOAD VIDEO,MP3

Warning !!!
=> Mohon memberikan komentar yang sopan dan ramah,
=> YOKO LIEM berhak menghapus komentar spam, komentar yang berisi link, atau komentar yang tidak senonoh,
=> YOKO LIEM sangat menghargai keramahan komentar Anda,
=> YOKO LIEM akan berusaha untuk menanggapi komentar Anda dan mengunjungi balik,
Terima kasih sudah berkunjung ^_^

`````Jika anda tidak belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu anda tidak bisa mencintai orang lain`````